Taman Wisata Batu Alam Desa Kaluku Nangka Kini Dapat Dikunjungi
Kaluku Nangka, Bambaira – 29
Oktober 2024.
Pemerintah Desa Kaluku Nangka Kec. Bambaira Kab. Pasangkayu bersama Pendamping
Desa dan Pendamping Lokal Desa (PLD) resmi membuka Taman Wisata Batu Alam
sebagai salah satu destinasi baru yang dibangun melalui pemanfaatan Dana
Desa (DD) Tahun Anggaran 2024.
Kepala Desa Kaluku Nangka (NURDIN) menyampaikan bahwa pembangunan taman wisata ini bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Manfaat Dana Desa 2024 untuk Taman Wisata Batu Alam
1. Bagi Warga
- Peluang Usaha Baru
Warga membuka warung kuliner, kios oleh-oleh, dan jasa sewa alat rekreasi di sekitar taman wisata. - Lapangan Kerja Lokal
Pembangunan taman melibatkan tenaga kerja desa (Padat Karya Tunai Desa), sehingga memberikan tambahan pendapatan langsung. - Peningkatan Keterampilan
Melalui pelatihan yang difasilitasi oleh Pendamping Desa dan PLD, warga dibekali kemampuan dalam pelayanan wisata, kebersihan, serta pengelolaan lingkungan. - Kebanggaan & Identitas Desa
Taman Wisata Batu Alam menjadi simbol kemajuan desa, menumbuhkan rasa bangga dan semangat gotong royong warga.
2. Bagi Pemerintah Desa
- Sumber PAD Baru
Pemerintah Desa mengelola retribusi masuk, parkir, dan kerja sama BUMDes dengan kelompok usaha warga untuk meningkatkan pendapatan desa. - Penguatan BUMDes & Pokdarwis
Dana Desa digunakan untuk memperkuat kelembagaan pengelola wisata, termasuk pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang mengelola operasional taman.
·
Peningkatan Daya Tarik Desa
Dengan adanya destinasi wisata baru, Desa Kaluku Nangka kini menjadi ikon
wisata alam di Kecamatan Bambaira, menarik pengunjung dari Pasangkayu dan
daerah sekitarnya.
· Pemanfaatan
Dana Desa yang Produktif
DD digunakan tidak hanya untuk infrastruktur dasar, tetapi diarahkan ke
kegiatan ekonomi berkelanjutan sesuai arahan Kementerian Desa tentang Desa
Wisata Produktif dan Berdaya Saing.
Peran Pendamping Desa dan PLD
- Mendampingi penyusunan RKPDes dan APBDes agar pembangunan taman wisata sesuai aturan penggunaan DD.
- Membantu proses perencanaan partisipatif bersama masyarakat (musyawarah desa).
- Mengawasi pelaksanaan fisik agar sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
- Melakukan pelatihan kepada kelompok pengelola wisata mengenai pelayanan, kebersihan, dan konservasi lingkungan.
Dampak Awal yang Terlihat
- Jumlah kunjungan wisata lokal meningkat sejak taman dibuka.
- Tercatat lebih dari 10 usaha kecil baru yang muncul di sekitar kawasan wisata.
- Peningkatan kebersihan dan penataan lingkungan sungai yang dulunya kurang terkelola.
- Pendapatan kas desa mulai meningkat dari hasil retribusi wisata.
Kesimpulan
Pembangunan Taman Wisata Batu Alam Desa Kaluku Nangka melalui
Dana Desa TA 2024 menjadi contoh nyata praktik baik pengelolaan DD berbasis
potensi lokal.
Kegiatan ini tidak hanya mempercantik wajah desa, tetapi juga membuka sumber
ekonomi baru yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar